KolomIKN – Jenderal (Purn) Budi Gunawan, selaku Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menyampaikan bahwa pengembangan Ibu Kota Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur menjadi sebuah inisiatif strategis untuk mengukuhkan posisi Indonesia dalam lingkup internasional.
Ibu Kota baru ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perubahan sosial menuju masyarakat yang lebih maju dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
Ditegaskan oleh Gunawan, keberhasilan IKN akan terukur dari harmonisasi dinamika sosial dan budaya diantara penduduknya yang datang dari beragam latar belakang.
“Dengan adanya proses interaksi yang sehat, warga akan bersatu dalam masyarakat yang harmonis, kompetitif dan berkontribusi,” ungkapnya.
Konfirmasi terhadap pandangan tersebut juga didapat dari Guru Besar Universitas Padjadjaran, R. Widya Setiabudi Sumadinata, yang mengamini bahwa relokasi ibu kota merupakan keputusan bijak.
Baca Juga : IKN Siapkan Hari Kemerdekaan RI ke-79 dengan Rumput Lapangan Berstandar FIFA
“Kota Jakarta sudah terlalu padat untuk melanjutkan fungsi sebagai pusat pemerintahan,” ujar Widya pada hari Kamis, tanggal 9 Mei 2024.
Widya juga memaparkan, alasan mendesak pemindahan tersebut adalah berbagai pertimbangan yang meliputi ekonomi, politik dan sosial budaya, serta faktor penting keberlanjutan.
Menurutnya, IKN merupakan usaha untuk memperbaharui identitas bangsa dengan mengalihkan pusat kegiatan ekonomi dari Jawa ke daerah lain yang kurang berkembang untuk mencapai kesejahteraan yang lebih merata di seluruh nusantara.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya redistribusi penduduk dan potensi manusia dari Jawa ke IKN serta ke daerah lain yang berdekatan,” tambahnya.
Widya menekankan perlunyaidikan kelas atas, layananesehatan unggul, dan pusat-pusat ekonomi berkualitas untuk dipindahkan ke IKN agar ibu kota baru ini dapat berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Baca Juga : Jaringan Telekomunikasi PT Telkom Siap Dukung Operasional IKN dengan Konektivitas Canggih
Sejalan dengan tema pendidikan, Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mengungkapkan bahwa fase pembangunan keenam IKN akan berfokus pada institusi pendidikan.
“Sebagai contoh, perguruan tinggi Al Azhar akan memulainya, begitupun dengan Sekolah Bina Bangsa, dan ada juga universitas dari Malaysia,” papar Susantono.
Kolaborasi lintas negara juga menjadi salah satu poin penting, menurut Susantono, Standard University akan membangun pusat riset di IKN bekerja sama dengan Bakrie Foundation.
Sejumlah lima kali groundbreaking yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo telah menarik investasi sebesar Rp 49,6 triliun dari 32 entitas.
Dilandasi oleh prinsip pendidikan untuk abad ke-21, IKN bertujuan untuk melahirkan talenta berkompeten yang mendukung sektor ekonomi baru, serta ekosistem yang mendukung kehidupan yang berkualitas tinggi.
Pemerintah bertekad melanjutkan pembangunan IKN agar dapat beroperasi pada waktu Peringatan Hari Kemerdekaan 2024.
Baca Juga : Cara Memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan #SelamatHARDIKNAS2024
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan telah maju, mencapai 80,82 persen. “[Pembangunan IKN] difokuskan sebagai pusat baru bagi pertumbuhan ekonomi,” ujar Suharso pada acara Musrenbangnas 2024.
Selain itu, pembangunan juga termasuk penciptaan Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub, yang menjadi wadah kerjasama antara pemerintah, industri dan institusi pendidikan.
Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN menyampaikan, tujuan dari K-Hub adalah untuk menciptakan pusat inovasi yang berkelanjutan seperti yang terjadi di Station-F Paris dan Newlab New York.
Ditambah lagi terdapat peningkatan ketertarikan investor asing terhadap IKN, dengan adanya perusahaan dari Malaysia dan Jerman yang telah menyampaikan minatnya.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, menekankan bahwa berbagai negara seperti Uni Eropa dan Austria telah menyatakan keinginan untuk menjalin kerja sama dalam pengembangan IKN.
Baca Juga : Rencana Pelantikan Presiden Terpilih Prabowo di IKN Kalimantan Timur
sumber : tempo, CNBC Indoensia, dan detikcom