Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan sebuah langkah penting dalam pembangunan infrastruktur keuangan Indonesia dengan mengadakan pembicaraan bersama Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed Bin Zayed (MBZ), terkait pengembangan financial center di Ibu Kota Nusantara (IKN). Diskusi ini menyoroti capital inflow dari Timur Tengah sebagai katalis penting dalam memajukan Indonesia sebagai hub keuangan yang kompetitif di kancah internasional.
Pertemuan yang digelar menjelaskan konsep proyek pembangunan financial center sebagai bagian dari blueprint IKN. Pembahasan tersebut tidak hanya menciptakan momentum akan peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Abu Dhabi, tetapi juga menegaskan bahwa pembangunan ekosistem finansial yang solid dalam IKN menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia.
Melalui komunikasi resmi dari Kantor Presiden, Jokowi menekankan akan pentingnya mempersiapkan IKN sebagai sebuah landasan bagi transformasi ekonomi. “Pembangunan financial center di IKN bertujuan untuk menciptakan iklim investasi yang konduktif, menarik investor asing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” ujar Jokowi.
Baca Juga : Ridwan Kamil Ungkap Rencana ‘Forest City’ di IKN kepada Mahasiswa NUS
Kerja sama yang dibahas dalam pertemuan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat dengan Uni Emirat Arab dalam berbagai sektor, termasuk finansial. Hal ini terutama penting mengingat ambisi Indonesia untuk memfasilitasi lebih banyak investasi langsung yang berdampak pada kemajuan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Proyek kerjasama Indonesia-UAE bukanlah sesuatu yang baru. Pada masa lalu, dua negara ini telah mengembangkan berbagai inisiatif bersama yang berfokus pada peningkatan kapasitas teknologi, pertukaran budaya, dan pembangunan infrastruktur. Pembicaraan tentang IKN sebagai financial hub menunjukkan tingkat kerjasama yang dalam dan komitmen Abu Dhabi untuk mendukung visi Indonesia.
Pembangunan financial center di IKN diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan utama di Asia. Strategi ini mencakup penguatan kerangka regulasi, pengembangan produk keuangan yang inovatif, serta penyediaan layanan keuangan yang efisien bagi para pelaku bisnis.
Kerja sama strategis semacam ini adalah bukti dari kebijakan luar negeri Indonesia yang progresif, ditambah dengan faktor geografis IKN yang strategis, menjadikan Indonesia sebagai lokasi yang ideal untuk investasi sektor finansial.
Dengan diskusi berlanjut antara kedua pemimpin negara, harapan terhadap kemajuan IKN sebagai financial center semakin terlihat nyata. Keputusan kolaboratif akan penting dalam menentukan bagaimana strategi keuangan IKN di era Jokowi akan membentuk masa depan ekonomi Indonesia, serta memainkan peran kunci dalam peta ekonomi global.
Baca Juga : OIKN Optimis Pastikan Persiapan HUT RI ke-79 di IKN